Jeni Suteja, gadis biasa yang sedang memeriksakan kesehatan, ternyata hamil anak Gery. Tanpa disengaja, ia diterima sebagai asisten Gery. Keduanya semakin dekat, cinta pun tumbuh, dan "anak surgawi" di kandungan Jeni menjadi pengikat takdir mereka.

Jeni menghadapi penghinaan dari Joline dan ayahnya, yang meragukan hubungannya dengan Gery. Namun, situasi berubah drastis ketika Gery tiba-tiba melamar Jeni, membuktikan bahwa cinta mereka lebih dari sekadar permainan.Akankah Jeni menerima lamaran Gery dan bagaimana reaksi keluarga terhadap keputusan mereka?

Joline, adik tiri Jeni, mencoba mengganggu hubungan Jeni dan Gery dengan menyatakan Jeni tidak berhak atas keluarga mereka. Ketegangan memuncak ketika Jeni akhirnya meledak setelah menahan amarah selama 10 tahun.Akankah Jeni berhasil mempertahankan hubungannya dengan Gery di tengah konflik keluarga yang semakin panas?

Jeni menemukan kebenaran pahit bahwa Gery dan wanita jahat yang terus menyerangnya ternyata adalah kakak beradik satu darah, yang telah menipu ibunya dan mengambil hartanya.Apa yang akan terjadi ketika Jeni menghadapi Gery dan saudaranya setelah mengetahui kebenaran ini?

Joline, putri Pak Agus, ternyata menyewa seseorang untuk menabrak Jeni karena tidak bisa mengendalikan emosinya. Pak Gery mengetahui hal ini dan memutuskan untuk melaporkan ke polisi serta menghentikan investasi di perusahaan Pak Agus, yang akan membuat perusahaan mereka bangkrut. Pak Agus mencoba meminta maaf dan memohon pengampunan, tetapi Pak Gery menegaskan bahwa Jeni adalah orang yang seharusnya dimintai maaf.Akankah Pak Agus dan Joline benar-benar meminta maaf kepada Jeni, atau mereka akan melakukan sesuatu yang lebih buruk lagi?

Jeni dan Gery menghadapi konflik ketika Joline mencoba merusak hubungan mereka dengan menyebarkan rumor tentang kehamilan Jeni. Namun, Gery membela Jeni dan mengungkapkan bahwa dialah ayah dari bayi tersebut. Di akhir episode, Gery melamar Jeni dan dia menerimanya.Bagaimana reaksi keluarga dan teman-teman terhadap pernikahan mendadak Jeni dan Gery?

Jeni Suteja, gadis biasa yang sedang memeriksakan kesehatan, ternyata hamil anak Gery. Tanpa disengaja, ia diterima sebagai asisten Gery. Keduanya semakin dekat, cinta pun tumbuh, dan "anak surgawi" di kandungan Jeni menjadi pengikat takdir mereka.

Jeni mengalami momen genting saat melahirkan, sementara Gery panik dan khawatir tentang keselamatannya. Keluarga berkumpul dan berdoa untuk kelancaran proses persalinan, dengan harapan bayi dalam kandungan Jeni selamat.Akankah Jeni dan bayinya selamat melewati momen kritis ini?

Jeni, yang baru saja melahirkan bayi kembar, memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai asisten Gery karena merasa kelelahan. Namun, Gery membujuknya untuk tetap bekerja dengan menawarkan sejumlah uang, sementara Jeni menyangkal bahwa merawat bayi kembar mereka melelahkan.Akankah Jeni benar-benar mengundurkan diri atau tetap bekerja untuk Gery?