Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan Halaman 2Total 48 Episode

Episode 21-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 22-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 23-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 24-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 25-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 26-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 27-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 28-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 29-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 30-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 31-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 32-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 33-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 34-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 35-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 36-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 37-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 38-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 39-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.

Episode 40-Prajurit Pemberani di Garis Pertahanan
Jenderal Jina Wijaya dikhianati kaisar, suaminya gugur, dan ia melarikan diri dengan anaknya. Sepuluh bulan kemudian, Jina tiba di Benteng Pasir dan diundang menjadi komandan milisi. Awalnya, milisi tidak mengakui Jina, tetapi kemudian terkagum-kagum dengan kemampuan bertarungnya. Ketika pasukan Padang Utara menyerang, Jina melindungi warga. Jina akhirnya sadar bahwa bertahan untuk negara adalah untuk rakyat dan ia kembali sebagai pahlawan saat pintu kota hampir dipecah.